Puisi “Meratapi Asa” hasil karya di Writing Class
![]() |
photo from: tumblr.com |
Beribu asa berkumpul
Menuntut menjadi nyata
Nyata bukan semata-mata
Tapi susah untuk diusahakan
Tapi mudah untuk disudahkan
Asa, si pendamping kehidupan
Selalu setia diandaikan
Terkadang juga diabaikan
***
Aku sebenarnya tidak percaya diri jika disuruh untuk membuat suatu karya sastra dalam bentuk puisi. Bukan suatu minat maupun bakatku untuk berada di zona ini. tidak memungkiri untuk membenci puisi, hanya sedikit tidak suka aja. aku bilang begitu karena butuh keahlian tingkat tinggi untuk memahami dan mengerti atau membuat suatu puisi. Dan aku bangga banget sama orang-prang yang bisa buat puisi entak itu puisi nya bagus sampai yang jelek pun. Seenggaknya puisi yang jelek itupun si penulis sudah berani membuatnya.
Kepada siapapun yang bisa menulis puisi, aku bangga banget. Punya bakat apapun jika itu merupakan hal positif memang harus bangga.
Beberapa waktu yang lalu, aku mengikuti sebuah workshop writing class yang diadakan oleh MBT Book Club di Kanwil Bea Cukai di Tuban, Bali. Sempat ragu untuk mengikuti, tapi karena narasumbernya itu adalah kak Wulan Dewi Saraswati penulis buku puisi "Seribu Pagi Cangkir Cinta". Aku benar-benar enggak kenal dengan narasuber ini. Tetapi siapapun penulis itu jika sudah ada kesempatan aku memang ingin sekali bertemu, apalagi jika penulis itu dari daerah asal sendiri pasti suatu kebangga tersendiri banget buat aku. Intinya yang namanya kesempatan apalagi gratis ya enggak boleh disia-siakan.
Meskipun bukan passion, tetapi aku memantapkan diri sekali-sekali untuk mencoba di luar zona nyaman yaitu ikut workshop writing class. Dan sesuai dugaanku dengan narasumbernya kak Wulan pasti acaranya akan tidak jauh membahas sedikitnya tentang menulis puisi. Its okay, karna inget tujuan awal ikut ini lagi.
Pas acaranya, aku sangka bakalan berjalan "agak" membosankan karna ya ini enggak sesuai passion aku atau istilahnya ini memaksa. Tapi itu hanya dugaan awal, karna pas acara berlangsung itu emang aslinya seru. Dimana pesertanya ga lebih dari 50 orang, dan itu bikin aku nyaman banget karna bisa lebih fokus nyimak daripada kayak seminar-seminar yang iasanya aku ikutin itu audiens -nya udah pasti ratusan. Selain itu, dibahas tentang dunia cara-cara dan motivasi buat peserta untuk mulai dan giat menulis. bagian ini sebenarnya yang aku sukain, sampai aku berani mengajukan pertanyaan yang sudah lama ingin diutarakan.
Selain itu, yang lebih seru itu adalah pada saat disuruh mencari suatu kata yang mewakili lagu yang sedang diputar saat itu. istilahnya sih disuruh mengetahui respon terhadap suatu stimulus yaitu berupa lagu yang diputar. Kemudian saat sudah mendapat satu kata yang sudah mewakili itu, maka selanjutnya disuruh untuk mencari pasangan dari kata sebelumnya yang tergolong unik. maka dari sanalah kata kak Wulan dapat mencari atau mengalir ide itu dari kalimat yang telah di temukan untuk membuat suatu tulisan entah itu puisi, essay, cerita, maupun lain-lainnya. yang terpenting itu adalah menyerap baik-baik kata itu kemudian keluarkan dengan kata-kata indah lainnya.
Puisi diatas yang berjudul "Meratapi Asa" merupakan buah pemikiran yang enggak kurang dari sejam aku hasilkan saat workshop itu berlangsung, dan itu merupakan rekor buat aku saat berkarya dengan waktu tercepat :'). dan menurutku itu puisi ku sendiri itu bagus, entah gimana penilaian orang lain mungkin jelek. Tapi membanggai (read: menyombongkan) diri sendiri sekali-sekali itu perlu biar ke depannya tambah optimis dan semangat.
Ternyata menulis puisi enggak semenyusahkan seperti sebelum-sebelumnya ya... Thank you Writing Class from MBT Book Club + Little Stalk Ubud. Dan Kak Wulan, thank you so much buat ilmunya, aku bakalan inget selalu kata-kata kak Wulan tentang "kepala beserta isinya seperti pikiran dari itu itu layaknya Kotak Pandora yang enggak boleh dibuka oleh siapa pun kecuali oleh kita sendiri sebagai pemiliknya" kurang lebih gitu yang aku inget. Dan itu bener banget, orang lain seharusnya gak boleh tahu tentang ide ataupun something else menyangkut ke-privasian diri sendiri selain kita yang tahu sendiri.